
Daftar isi
- Jangan Tunggu Baterai Sampai Benar-Benar 0%
- Hindari Ngecas Sampai 100% Setiap Hari
- Jangan Gunakan HP Saat Sedang Ngecas
- Hindari Paparan Suhu Ekstrem
- Cabut Charger Setelah Penuh
- Pakai Charger Asli atau Berkualitas
- Matikan Fitur yang Tidak Dibutuhkan
- Jangan Biarkan HP Lama Tidak Dinyalakan
- Aktifkan Fitur “Device Health” (Jika Ada)
- Gunakan Power Bank dengan Bijak
- Hindari Kebiasaan Fast Charging Berlebihan
- Penutup
Kepo.my.id – Baterai adalah jantung dari sebuah smartphone. Sekuat apapun performa prosesor atau secanggih apapun kameranya, semua akan terasa sia-sia jika baterainya cepat rusak atau boros. Banyak pengguna yang mengeluh baterai ponsel mereka mulai ngedrop dalam satu hingga dua tahun pemakaian, padahal secara teori baterai lithium-ion bisa bertahan hingga 3-5 tahun jika dirawat dengan benar. Jadi, pertanyaannya: bagaimana caranya agar baterai HP bisa bertahan lebih dari 3 tahun tanpa cepat soak?
Berikut ini tips merawat baterai HP yang sudah terbukti efektif dan bisa kamu praktikkan langsung dari sekarang. Bukan sekadar teori, tapi benar-benar berpengaruh pada usia panjang baterai dan performanya dari waktu ke waktu.
Jangan Tunggu Baterai Sampai Benar-Benar 0%
Kebiasaan menunggu baterai benar-benar habis sampai HP mati total sebelum diisi ulang adalah kebiasaan yang sangat merusak. Setiap kali baterai dibiarkan kosong hingga 0%, sel-sel di dalamnya akan bekerja ekstra keras saat mengisi ulang, dan ini memperpendek siklus hidupnya.
Idealnya, mulai charge baterai ketika levelnya ada di sekitar 20-30%. Dengan begitu, kamu memberi ruang kerja yang stabil dan sehat bagi sel baterai. Hindari juga mengisi ulang dari 0% ke 100% secara rutin karena hal itu mempercepat degradasi sel.
Hindari Ngecas Sampai 100% Setiap Hari
Walau terlihat wajar, ngecas HP hingga penuh 100% setiap hari justru bukan kebiasaan yang disarankan untuk kesehatan baterai. Baterai lithium-ion akan lebih awet jika kamu menjaga levelnya di antara 20% hingga 80% saja. Level pengisian penuh 100% bisa menciptakan tekanan tinggi pada sel, apalagi jika langsung digunakan untuk aktivitas berat seperti gaming atau multitasking berat sesudahnya.
Kalau HP kamu mendukung fitur battery charge limiter atau adaptive charging, aktifkan saja. Fitur ini akan menghentikan pengisian daya di angka tertentu, biasanya 80%, untuk memperpanjang umur baterai.
Jangan Gunakan HP Saat Sedang Ngecas
Pakai HP sambil dicas itu godaan yang susah ditolak, apalagi saat sedang balas pesan penting atau scrolling media sosial. Tapi kalau kamu ingin baterai tahan lama lebih dari 3 tahun, sebaiknya kurangi kebiasaan ini.
Ketika digunakan sambil dicas, HP akan mengalami peningkatan suhu. Perpaduan antara aliran listrik masuk dan beban kerja dari sistem akan membuat baterai cepat panas. Panas berlebih ini adalah musuh utama baterai karena mempercepat kerusakan struktur kimia di dalamnya.
Kalau terpaksa digunakan, minimal hindari menjalankan aplikasi berat dan jangan letakkan HP di atas kasur atau permukaan empuk lainnya yang membuat panas terperangkap.
Hindari Paparan Suhu Ekstrem
Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa membuat kinerja dan umur baterai menurun drastis. Hindari menaruh HP di dasbor mobil yang langsung kena sinar matahari atau dekat sumber panas seperti kompor dan laptop.
Baterai lithium paling nyaman bekerja di suhu antara 20°C hingga 25°C. Jika berada di luar rentang itu dalam waktu lama, baik panas maupun dingin ekstrem, maka performanya akan menurun dan daya tahan jangka panjangnya akan terganggu.
Cabut Charger Setelah Penuh
Walaupun HP zaman sekarang umumnya sudah punya fitur auto cut saat baterai penuh, bukan berarti kamu boleh meninggalkannya semalaman terus-menerus setiap hari. Fitur auto cut bekerja dengan mengatur arus, tapi tetap terjadi arus kecil yang masuk dan keluar secara berkala saat baterai drop sedikit dan diisi lagi.
Siklus pengisian mikro semacam ini kalau terlalu sering akan mengikis umur baterai secara perlahan. Jadi, idealnya cabut charger ketika baterai sudah mencapai 80–90%, terutama kalau kamu ngecas sebelum tidur.
Pakai Charger Asli atau Berkualitas
Penggunaan charger abal-abal yang tidak sesuai dengan standar voltase dan ampere bisa membuat baterai rusak dalam waktu singkat. Bahkan, dalam jangka panjang bisa menyebabkan IC charger cepat panas dan rusak.
Kalau charger bawaan rusak, pilih pengganti yang memang direkomendasikan oleh brand HP kamu. Pastikan mendukung fitur pengisian cepat dengan standar resmi seperti USB-PD (Power Delivery) atau Qualcomm Quick Charge, jika memang HP kamu mendukungnya.
Matikan Fitur yang Tidak Dibutuhkan
Salah satu cara tidak langsung untuk merawat baterai agar tidak cepat aus adalah dengan meminimalkan beban kerja yang tidak perlu. Misalnya, matikan GPS, Bluetooth, atau hotspot saat tidak digunakan. Kurangi kecerahan layar, gunakan mode gelap, dan aktifkan mode hemat baterai saat diperlukan.
Dengan cara ini, kamu mengurangi konsumsi energi berlebih, yang berarti siklus pengisian ulang pun berkurang. Semakin sedikit siklus, semakin lama usia baterai bisa bertahan.
Jangan Biarkan HP Lama Tidak Dinyalakan
Kalau kamu punya HP cadangan atau ingin menyimpan HP lama sebagai backup, jangan biarkan dalam keadaan mati total dalam waktu berbulan-bulan. Baterai yang dibiarkan kosong terlalu lama bisa masuk ke kondisi deep discharge, di mana sel-selnya kehilangan kemampuan untuk menyimpan energi dengan benar.
Jika ingin menyimpan HP dalam waktu lama, pastikan baterai berada di kisaran 50% dan hidupkan setidaknya sekali dalam sebulan.
Aktifkan Fitur “Device Health” (Jika Ada)
Beberapa HP keluaran terbaru, khususnya dari Xiaomi, Samsung, dan ASUS, sudah memiliki fitur pemantauan kondisi baterai melalui pengaturan yang disebut Device Health atau Battery Health. Fitur ini memungkinkan kamu melihat berapa kali baterai telah mengalami siklus penuh, suhu operasional, hingga estimasi kapasitas baterai saat ini.
Manfaatkan fitur ini untuk mengetahui apakah baterai kamu masih dalam kondisi prima atau mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Jika suhu sering tinggi atau kapasitas mulai berkurang drastis padahal usia pemakaian belum terlalu lama, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan lebih dini.
Gunakan Power Bank dengan Bijak
Power bank sangat membantu di saat darurat, tapi tidak semua power bank cocok untuk pemakaian rutin. Pastikan kapasitas dan voltasenya sesuai dengan HP kamu. Jangan asal beli power bank murah yang belum tentu memiliki proteksi arus pendek, overvoltage, atau overcharge.
Dan hindari penggunaan HP sambil diisi lewat power bank—sama seperti saat ngecas pakai adaptor biasa, ini bisa menyebabkan peningkatan suhu yang berlebihan dan merusak baterai.
Hindari Kebiasaan Fast Charging Berlebihan
Fitur fast charging memang memudahkan hidup, tapi terlalu sering menggunakannya bisa membuat baterai cepat panas. Beberapa produsen menyarankan hanya menggunakan fast charging saat benar-benar dibutuhkan. Untuk penggunaan harian, terutama jika kamu ngecas di rumah atau kantor dalam kondisi santai, gunakan charger biasa dengan daya standar (5W atau 10W) jika memungkinkan.
Fast charging memperpendek waktu pengisian dengan meningkatkan arus dan voltase, dan ini menghasilkan suhu tinggi yang—kalau terlalu sering—akan menekan kesehatan baterai dalam jangka panjang.
Penutup
Merawat baterai HP tidak harus rumit, tapi butuh konsistensi. Banyak pengguna yang menyesal ketika baterai mereka cepat soak, padahal sebagian besar penyebabnya bisa dicegah. Mulai dari cara ngecas, suhu sekitar, sampai memilih charger dan power bank yang tepat, semuanya berpengaruh pada usia pakai baterai.
Dengan mengikuti tips-tips di atas secara rutin, kamu bisa memperpanjang umur baterai HP hingga lebih dari 3 tahun tanpa kehilangan performa. Jadi, rawat dari sekarang sebelum terlambat. Lebih baik repot sedikit hari ini daripada menyesal karena harus ganti baterai (atau bahkan HP) lebih cepat dari seharusnya.